LALU LINTAS MONETER
gambar 1.1
Contoh kasus gambar 1.1, antara Siti Bank dan Karman Bank dan nasabah Bank Aji dan Widi
Dalam contoh kasus ini, nasabah Aji dalam Siti Bank membeli barang kepada nasabah Widi Karman Bank sebesar Rp 50.000.000 , namun nasabah Aji membayar dengan Chek, untuk mencairkan Chek tersebut Widi yang menjadi nasabah Karman Bank, menyerahkan pihak Bank Karman untuk mencairkan, namun pihak Bank Karman di haruskan mencairkan Chek tersebut ke Siti Bank, oleh Karena itu Bank Karman melalui perantara yaitu Bank Indonesia mengirim surat Nota Debit Keluar untuk mencairkan Chek tersebut, Bank menyerahan surat tersebut ke Siti Bank, dan Siti Bank membalas dengan Nota Debit Masuk ke pihak Bank Karman, lalu pembalasan surat ke dua yaitu Nota Kredit Keluar, di balas lagi oleh pihak Bank Nota Kredit Masuk, pembayaran Chek itu lunas sebesar Rp 50.000.000,-.
Kasus ke dua adalah pihak Fadila meminjam uang oleh pihan Fahmi, sebesar Rp 20.000.000,- dengan Chek, yang sama, pihak Karman Bank, mengirim surat
PORTOFOLIO KEUANGAN
Gambar 1.2
Gambar 1.2 menunjukan tentang PORTOFOLIO KEUANGAN, di jelaskan dalam gambar 1.2 yaitu bank siti Surabaya jika ingin berhubungan lalu lintas moneter di sebut transfer karena berbeda wilayah / kota, namun jika pada bank siti makasar menuju bpd papua disebut kliring karena berbeda bank, seperti kasus pada gambar 1.1.
Pada portofoilio keuangan ini, di jelaskan pula tentang aktiva dan pasiva, dimana deposito adalah termasuk Cash In Flow dan Kkredit pada aktiva termasuk cash out flow yang adapt di jelaskan dengan rumus sebagai berikut.
L x 100% = ….. maks 110 %D + CAPITAL
Yang berarti kredit masuk padaaktiva harus dibawah 110%
Nama : Aji Fahmi Kamal
NPM : 13209529
Kelas : 3EA15
www.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar